
Persyaratan:
Instalasi MySQL dan PHP untuk wordpress
Sebelum anda menginstall wordpress anda membutuhkan LAMP (Linux, Apache, MySQL, and PHP). Cara menginstall LAMP di Ubuntu 14.04 :
Install Apache
Apache merupakan web server untuk hosting website kita.
Kita dapat menginstall Ubuntu’s package manager dengan perintah apt
.
Ketik perintah sebagai berikut:
sudo apt-get update
sudo apt-get install apache2
Webserver telah terinstall. Tampilannya jika benar seperti ini:

Anda dapat mengecek dengan melihat alamat IP public server anda di web browser.
http://your_server_IP_address
http://127.0.0.1
Server ip address anda bias berupa localhost: 127.0.0.1
Install MySQL
MySQL adalah system manajemen database. MySQL akan mengelola dan menyediakan akses ke database dimana
Ketikkan perintah sebagai berikut:
sudo apt-get install mysql-server php5-mysql
Selama instalasi, anda diminta untuk memilih sebuah password untuk MYSQL “root” user. Ini adalah sebuah akun administrator dalam MySQL.
Setelah instalasi selesai, kita harus menjalankan beberapa perintah tambahan untuk membuat lingkungan MySQL menjadi aman. Ketik perintah:
sudo mysql_install_db
Setelah itu, kita menjalankan sebuah kemanan untuk menghapus beberapa default berbahaya dan mengunci akses ke system database kita. Ketik perintah
sudo mysql_secure_installation
Anda kemudian akan ditanya tentang password untuk akun root MySQL. Jika anda setuju dengan password yang sudah anda buat dilangkah sebelumnya, ketik “n” pada command prompt terminal. Tekan “Enter” untuk pertanyaan-pertanyaan berikutnya sebagai default instalasi. Sampai dengan tahap ini anda telah menginstall MySQL.
Instalasi PHP
PHP adalah komponen untuk proses kode untuk menampilkan konten yang dinamis. PHP dapat menjalankan script, koneksi ke database MySQL untuk mendapatkan informasi, dan menampilka konten yang diproses ke tampilan di web server.
Ketik perintah:
sudo apt-get install php5 libapache2-mod-php5 php5-mcrypt
Kita ingin memodifikasi bahwa Apache melayani file ketika sebuah direktori diminta. Dasarnya, jika sebuah user meminta sebuah direktori dari server, Apache pertamakali akan melihat sebuah file dengan nama index.html
.
Kita ingin web server untuk menggunakan file PHP, sehingga Apache akan melihat pertama kali pada file index.php
Untuk melakukan ini, kita harus membuka file dir.conf
pada teks editor, ketik perintah:
sudo nano /etc/apache2/mods-enabled/dir.conf
Maka akan tampil seperti dibawah ini:
<IfModule mod_dir.c>
DirectoryIndex index.html index.cgi index.pl index.php index.xhtml index.htm
</IfModule>
Kita ingin memindahlkan file index PHP ke posisi pertama pada DirectoryIndex
, seperti dibawah ini:
<IfModule mod_dir.c>
DirectoryIndex index.php index.html index.cgi index.pl index.xhtml index.htm
</IfModule>
Setelah selsai, simpan dan tutup file tersebut dengan menekan “CTRL-X”. Anda akan diminta konfirmasi untuk menyimpan file, tekan “Y” dan kemudian tekan “ENTER”.
Restart Apache, ketik perintah ini:
sudo service apache2 restart
Setelah anda melakukan instalasi Apache, MySQL, dan PHP maka anda dapat melanjutkan langkah di bawah ini:
Langkah 1 — Database MySQl dan User untuk WordPress
Setelah anda meginstall MySql, log into MySQL root dengan perintah sebagai berikut:
mysql -u root -p
Pertama, buat database WordPress contohnya dengan nama wordpress. Ketikkan perintah sebagai berikut:
CREATE DATABASE wordpress;
Buat akun dengan nama wordpressuser
dan buat password dengan nama password
. Catatan: akun dan password dapat anda pilih terserah anda. Ketikkan perintah sebagai berikut:
CREATE USER wordpressuser@localhost IDENTIFIED BY 'password';
Anda telah memiliki database dan akun user tetapi belum memiliki relationship dan user belum memiliki akses ke database.
Untuk memberikan akses pada user ke database yang tadi telah dibuat, ketikkan perintah sebagai berikut;
GRANT ALL PRIVILEGES ON wordpress.* TO wordpressuser@localhost;
Now the user has access to the database. We need to flush the privileges so that the current instance of MySQL knows about the recent privilege changes we’ve made:
User telah punya akses ke database. Kita perlu flush privileges sehingga MySQL mengetahui perubahan privileges yang telah kita buat , dengan mengetikkan perintah sebagai berikut:
FLUSH PRIVILEGES;
Exit mysql;
exit;
Langkah 2- Download WordPress
Download wordpress yang paling up-to-date, dengan mengetikkan perintah
cd ~
wget http://wordpress.org/latest.tar.gz
Esktraksi file wordpress yang dikompres ke direktori home
tar xzvf latest.tar.gz
Maka wordpress akan ada di direktori home
Beberapa package yang perlu diinstall agar wordpress berkerja dengan images, install plugin dan update website dengan login SSH, maka kita ketikkan perintah dibawah ini
sudo apt-get update
sudo apt-get install php5-gd libssh2-php
Langkah 3- Konfigurasi WordPress
Mulai dengan pindahkan direktori WordPress yang telah diunpack tadi
cd ~/wordpress
Kita harus menyalin sample configuration ke default configuration supaya WordPress mengenali file. Ketikkan perintah sebagai berikut:
cp wp-config-sample.php wp-config.php
Kita ubah default configuration, ketik:
sudo nano wp-config.php
Kita harus menemukan settings untuk DB_NAME
, DB_USER
, and DB_PASSWORD
supaya WordPress dapat terhubung dan terotentikasi dengan database yang telah kita buat.
Masukkan nilai dari parameters dengan infromasi untuk database yang telah anda buat sebelumnya. Tampilannya harusnya seperti ini:
// ** MySQL settings - You can get this info from your web host ** // /** The name of the database for WordPress */ define('DB_NAME', 'wordpress'); /** MySQL database username */ define('DB_USER', 'wordpressuser'); /** MySQL database password */ define('DB_PASSWORD', 'password');
Langkah 4 – Salin File ke Document Root
Setelah kita konfigurasi WordPress, selanjutnya kita menyalin ke Apache’s Document Root agar pengunjung dapat mengunjungi website kita
Salah satu cara untuk transfer file dari direktori ke direktori dengan perintah rsync
Lokasi dari Apache’s document root di var/www/html. Kita dapat menyalin direktori Wordpres yang diunpack di langkah sebelumnya ke direktori var/www/html, ketik:
sudo rsync -avP ~/wordpress/ /var/www/html/
Kita ke document root untuk melakukan perubahan permissions, ketik
cd /var/www/html/
Kita akan merubah ownership dari file wordpress kita untuk meningkatkan keamanan. Kita aan memberikan ownership user ke regular non-root user al (dengan sudo privileges). Hal ini juga dapat kita lakukan dengan membuat user tambahan.
Kita akan menggunakan akun yang sama untuk membuat initial server setup guide yang kita beri nama demo.
Kepemilikan grup kita akan berikan ke proses web server dalam hal ini yaitu www-data
. Hal ini akan mengijinkan Apache untuk berinteraksi dengan konten seperlunya.
Kita dapat memberikan ownership ini dengan mengetikkan:
sudo chown -R demo:www-data *
Kemudian kita akan merubah kepemilikan untuk direktori upload. Buat direktori uploads
di dalam direktori wp-content
pada dokumen root.
mkdir /var/www/html/wp-content/uploads
Kita saat ini telah mempunyai sebuah direktori upload file, namun permission masih ketat. Kita harus mengijinkan web server untuk menulis ke dalam direktori.
sudo chown -R :www-data /var/www/html/wp-content/uploads
Hal ini akan mengijinkan web server untuk membuat file dan direktori di dalam direktori uploads dan mengijinkan kita untuk upload konten ke server.
Langkah 5- Penyelesaian Instalasi melalui Web
Di dalam web browser, ketik nama domain server atau alamat ip publik, kalo anda menggunakan localhost ketik loaclhost
http://server_domain_name_or_IP
Jika instalasi anda benar, maka tampilan WordPress seperti ini:

Isi informasi yang ada di site dan akun admin yang ingin anda buat. Ketik selesai, klik install button di bawahnya
WordPress akan konfirmasi instalasi dan meminta anda login ke akun yang telah anda buat
Hit the button at the bottom and then fill out your account information:
Masukkan username dan password
Anda akan melihat WordPress interface:
Selesai anda dapat menggunakan dan mengedit WordPress anda sekarang.
kok gak bisa upload ya mas ? tulisannya “Unable to create directory wp-content/uploads/2017/11. Is its parent directory writable by the server?”
coba cek apakah direktori wp-content/uploads dapat ditulis oleh user server apache